Menghidupkan Budaya Literasi Yang Mati SuriKegiatan Forum Diskusi Lintas Kampus
Menghidupkan Budaya Literasi Yang Mati Suri

Kecerdasan mahasiswa tidak hanya diukur oleh kemampuan akademik yang bisa dilihat secara statistik dan diukur dengan angka-angka. Namun, harus selaras dengan kemampuan analisa cara berfikir kritis yang mumpuni. Sehingga kecerdasan yang dihasilkan bersifat komprehensif dan tidak tunggal. Untuk mengasah kemampuan dan kecerdasan analisa setiap mahasiswa agar mampu membaca berbagai tantangan dan peluang ke depan maka diperlukan budaya literasi. Lebih dari itu, mahasiswa tidak hanya mampu membaca tantangan zaman, namun memiliki kemampuan melihat situasi untuk berhenti sejenak, angkat tangan menginterupsi dan menanggalkan atribut tak berguna yang bertaut dengannya.

Salah satu kegiatan literasi yang dapat dilakukan untuk mengasah kemampuan tersebut adalah diskusi. Literasi dan diskusi ibarat dua mata uang yang tidak terpisahkan, oleh karena itu mengaktifkan budaya tersebut menjadi hal penting untuk menumbuhkan minat mahasiswa baik dalam membaca maupun diskusi. Disamping itu, kenyataannya ide-ide hebat dan luar biasa tidak hanya lahir melalui ruang-ruang kelas yang hampa, ia justru muncul menelisik melalui celah ruang-ruang diskusi dengan kelompok-kelompok minor, kegiatan yang kehilangan peminatnya.

Budaya literasi begitu memprihatinkan akhir-akhir ini. Terutama dikalangan mahasiswa sendiri, kalangan yang seharusnya menghidupkan budaya tersebut. Beberapa data mengejutkan mengenai budaya literasi diberbagai belahan dunia, misalnya di Eropa rata-rata perorang menghabiskan 24-27 buku pertahun. Bergeser ke kawasan Asia; Jepang, Korea dan Cina rata-rata perorang menghabiskan 14-17 buku pertahun. Indonesia tingkat literasi hanya berkisar 0,001 artinya dari 1000 orang hanya satu yang memiliki budaya membaca yang tinggi.

            Data di atas menunjukan bahwa budaya literasi hari ini makin memprihatinkan. Oleh karena itu untuk mengatasi problem tersebut secara perlahan, Sebuku Coal Group melalui departemen CSR membuat program Forum Diskusi Lintas Kampus sebagai upaya menghidupkan kembali akal sehat, ide-ide hebat, pikiran terbuka dan kecerdasan melalui diskusi sekaligus mangembalikan minat baca dikalangan para mahasiswa yang telah hilang. Diskusi cerdas hanya lahir dari orang-orang yang terbiasa bercengkrama dengan buku-buku, karena buku merupakan jendela dunia yang banyak memberikan ragam pengetahuan dan informasi. (Kahrani, 2023)



Tulis Komentar

(Not showing in this page)